Pernahkah Anda terpukau oleh gemeruh suara tembakan, kilatan cahaya, dan ikan-ikan berwarna-warni yang meledak menjadi koin di layar? Ya, kita berbicara tentang game tembak ikan. Dari sudut mall hingga layar ponsel pintar, permainan ini menjadi fenomena global yang adiktif.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, di mana sebenarnya “lautan” ini pertama kali ditemukan? Siapa yang menciptakan “pancingan” digital ini? Mari kita selami lebih dalam ke dalam sejarah yang tersembunyi dan mengungkap misteri di balik lahirnya permainan tembak ikan.
Jejak Pertama di “Kerajaan Arcade”
Untuk menemukan asal-usulnya, kita harus menyalakan mesin waktu dan kembali ke era 1990-an awal, sebuah zaman ketika game center atau arcade adalah rajanya. Bukan di Silicon Valley, melainkan di Jepang, pusat inovasi gaming yang tak pernah tidur.
Pada masa itu, mesin-mesin arcade besar dengan joystick dan tombol-tombol yang berderak mendominasi. Namun, para pengembang selalu mencari sesuatu yang baru—sesuatu yang bisa dimainkan oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, tanpa perlu mempelajari combo yang rumit.
Di sinilah sebuah perusahaan bernama UNIS (Universal Innovative Solutions) memainkan peranan krusial. Sekitar tahun 1997-1998, UNIS, yang berbasis di Tiongkok namun sangat terinspirasi oleh pasar arcade Jepang, meluncurkan sebuah mesin game yang revolusioner. Namanya tidak seheboh Street Fighter atau Pac-Man, tetapi dampaknya luar biasa. Game itu adalah “Fish Hunter”.
Inilah leluhur dari semua permainan tembak ikan yang kita kenal sekarang.
Momen “Eureka!” di Balik Layar
Lalu, apa yang membuat “Fish Hunter” begitu spesial? Jawabannya terletak pada “resep” sederhana namun sangat efektif:
- Kontrol yang Intuitif: Alih-alih joystick yang rumit, game ini menggunakan senapan model (atau tombol yang dirancang seperti senapan). Pemain hanya perlu menunjuk dan menembak. Sangat mudah!
- Tema yang Universal: Siapa yang tidak suka dunia bawah laut? Ikan-ikan warna-warni, ubur-ubur yang melayang, dan hiu yang mengintai adalah visual yang menarik dan tidak terlalu “kekerasan” dibandingkan permainan perang.
- Mekanisme “Gacha” Awal: Setiap ikan memiliki nilai poin yang berbeda. Ikan kecil mudah dibunuh tapi poinnya sedikit. Sementara itu, ikan besar atau bos seperti naga laut sangat sulit dikalahkan, tapi memberikan poin (atau koin) yang melimpah. Ini menciptakan sensasi “sedikit lagi, dapat!” yang membuat pemain terus memasukkan koin.
Ide brilian ini adalah menggabungkan keseruan game menembak seperti Point Blank dengan sensasi mengumpulkan poin seperti mesin pachinko atau slot. Hasilnya? Sebuah game yang sangat adiktif dan menguntungkan untuk pemilik arcade.
Dari Mesin Raksasa ke Genggaman Tangan
Kesuksesan “Fish Hunter” dan game sejenisnya di arcade Asia Tenggara, terutama di Indonesia, tidak bisa diabaikan. Mesin-mesin ini selalu dipenuhi oleh pemain yang berteriak kencang saat berhasil menembak ikan raksasa.
Ketika era internet dan smartphone tiba di awal 2000-an, para pengembang game online melihat potensi emas ini. Mereka mulai mengadaptasi formula tembak ikan dari mesin arcade menjadi permainan yang bisa dimainkan di komputer dan, yang terpenting, di ponsel.
Transisi ini membuat permainan tembak ikan meledak popularitasnya. Tidak lagi perlu pergi ke mall, siapa pun bisa “menyelam” dan menembak ikan kapan saja dan di mana saja. Inilah alasan mengapa game ini begitu merajalela di platform-platform online saat ini.
Mengungkap Misteri: Bukan Hanu, Tapi Ide Brilian
Jadi, misteri di balik penciptaan permainan tembak ikan sebenarnya bukanlah sebuah konspirasi atau cerita horor. Misteri itu adalah sebuah cerita tentang inovasi yang cerdas.
Permainan ini lahir dari keinginan untuk menciptakan hiburan yang sederhana, sosial, dan memuaskan secara visual. Ia adalah evolusi dari mesin-mesin arcade klasik yang disesuaikan dengan selera pasar yang lebih luas.
Jadi, lain kali Anda mengangkat senapan virtual dan menembaki ikan-ikan yang berenang lalu-lalang, ingatlah bahwa Anda sedang menikmati sebuah warisan. Sebuah ide yang lahir dari bising mesin arcade di Jepang dan Tiongkok, yang kini telah menjadi lautan digital yang tenang namun penuh dengan adrenalin di ujung jari Anda. Misteri terpecahkan.
Informasi selanjutnya : http://fishpro4u.com



